OKU Selatan Sumsel Post.
Akibat dari Anjloknya jembatan Banjar masin di wilayah Kabupaten Way kanan sejak sekitar sebulan yang lalu, sebagai Akses jalan raya penghubung antar Provinsi Sumatera selatan dan lampung kelancaran lalulintas transportasi darat terhambat, sehingga sempat jalur jalan lampung tujuan Muaradua (OKU Selatan), Baturaja (OKU), Martapura (OKU Timur), tujuan Muaraenim, dan padang harus dialihkan lewat jalan Liwa lampung barat, dan sempat Kota Muaradua menjadi Kota lintas sementara.
Kecekatan Pemerintah Kabupaten Way kanan dalam menyikapi permasalahan hambatan lalu lintas berhasil membuka jalur alternatif yaitu melalui jalan desa Tulung buyut lewat PTPN perkebunan karet tembus ke perbatasan Waykanan.
Sabtu (23/04) saat beberapa Armada Transportasi angkutan umum penumpang di bincangi Sumsel Post di Puul Po.Murex (Muaradua exspres) terkait gangguan kelancaran lalu lintas “Sejak anjloknya jembatan Banjar masin akibat di tabrak Truk pengangkut Batubara beberapa minggu yang lalu, kelancaran lalu lintas Muaradua – lampung terhambat, pertama saat kami harus melalui jalan jalur liwa keluar di Bukit Kemuning lampung utara, selisih jarak dan waktu tempuh sampai hampir 4.jam untunglah sekarang ada jalur alternatif yang di upayakan Pemerintah Way kanan yaitu lewat jalan desa tulung buyut, namun karena kondisi jalannya kecil dan rusak, sebahagian jalannya berlobang terpaksa kami harus melaju dengan pelan sehingga jarak tempuh dan waktu selisih dari biasanya sampai 2,5.jam, yang seharusnya muaradua – Lampung hanya 6.jam sekarang jadi 8 sampai 8.5 jam. Yang jadi ke khawatiran kami selaku Driver, untuk saat ini saja kondisi jalan mulai tambah parah, lobang-lobang di jalan semakin besar dan dalam karena beban kendaraan yang melintas banyak yang melebihi tonase terutama pada kendaraan angkutan barang, jadi kalau sampai masa menjelang lebaran (hari raya idul fitri) nanti jembatan belum juga bagus, kami yakin lalu lintas angkutan lebaran pada bulan akhir Agustus nanti akan kacau karena kondisi jalan Alternatif pasti bertambah parah dan akan menimbulkan kemacetan, untuk sekarang saja kami mau tak mau harus menaikan ongkos sampai 20.% dari ongkos biasa yang tadinya Rp.50.000 sekarang jadi Rp.60.000 apalagi masa Tusla nanti.” Kata Man Driver Bus Po.Murex.
Di tempat dan waktu yang sama “kami berharap kiranya pihak Pemerintah tidak menunda waktu dalam pengerjaan jembatan tersebut dan sebaiknya target waktu perbaikan atau bangun jembatan tersebut di percepat, selaku Penumpang pengguna jasa angkutan kami khawatir dari kenaikan ongkos bisa ber efek dan berdampak pada kelancaran perekonomian, yang pasti dengan sendirinya harga-harga akan naik terutama Sembako, karena hampir sebahagian besar bahan sembako di pasok dari lampung dan jawa, jadi secara otomatis dan sistematis harga naik masyarakat yang sulit. Selain kita di Muaradua kabupaten OKU Selatan ini, juga akan dialami oleh masyarakat beberapa daerah kabupaten lain yang menggunakan jalur jalan tersebut sebagai akses ke Lampung dan jawa, dalam hal ini selaku masyarakat kami berharap kepada pihak pemerintah Provinsi Sumatera selatan pun harus tanggap dan dapat bekerjasama dengan pihak pemerintah Provinsi Lampung karena permasalahan ini akan menjadi kendala bagi dampak perekonomian masyarakat. Sela Anuar masyarakat Muaradua.
( ferry h ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar